Selasa, 25 Januari 2011

TERANG BULAN SUSU


imoet
Begitu Nikmat Kaya Manfaat

                Dengan segenap rasa syukur atas karunia Allah Ta’ala kami turut ambil bagian dalam menyelesaikan problem umat. Sekian banyak persoalan di tengah pengaruh pesatnya perkembangan teknologi membuat kita berhadapan dengan ‘serangan’ budaya, gaya hidup, pola konsumsi, hingga keyakinan. Kalau diserbu kebaikan atau kompetisi amal shalih, memang itu yang dicari. Kenyataannya, gempuran peradaban yang terjadi justru mengarah pada sesuatu yang instan, tidak repot, menyenangkan, hura-hura, dan rendah kepedulian sosialnya.
                Diantara ribuan problem umat ini, kami mencurahkan perhatian kepada makanan. Makanan yang setiap hari masuk ke dalam tubuh anak-anak muslim wajib mendapat perhatian serius. Mau tidak mau kualitas asupan berpengaruh pada kualitas kesehatan. Dan kesehatan sangat diperlukan bagi masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Kalau apa yang mereka makan sehari-hari jajanan tradisional seperti singkong rebus, pisang goreng, gethuk, lemper, dan sejumlah nama lainnya, rasanya nilai gizi yang terkandung masih terjaga. Bahan-bahan yang digunakan tentu alami.
                Lalu, gethuk dan teman-teman mendapat pesaing yang jauh lebih menarik, murah, ‘gurih’, dan membuat ketagihan. Psikologi anak-anak diarahkan untuk lebih senang dengan makanan pabrikan. Mulai dari tampilan bungkus, rasa yang ‘mematikan’, membuat ketagihan, juga performa iklan yang  memikat semakin menggulung makanan tradisional supaya minggir dari jagad persilatan makanan.
                Untuk dapat bersaing dengan makanan pabrikan perlu penegasan eksistensi makanan rumahan. Dengan konsep makanan sehat, halal dan thayyib, berpenampilan menarik, bahan yang baik, rasa yang mantap, diperlukan usaha serius serta istiqamah dalam segenap aspeknya. Oleh karena itu dukungan semua pihak, saran, dan kritik senantiasa kami rindukan agar kami dengan imoet ini mampu bertahan sekaligus menjadi pilihan di hati masyarakat.